Monday, April 9, 2012

The New Heaven Sword and Dragon Sabre episode 1

 

Thio Chui San / Cheung Tsui San / Zhang Cuishan



Adegan dibuka dengan beberapa orang yang sedang sibuk menempa senjata 

Tak jauh dari sana, Yu Dai Yan & Thio Chui San dari Perguruan Buthong Pay / Wudang / Wudang Sect / Sekte Wu Tang / Partai Wu Tang yang baru saja selesai menjalankan misi dari sang Guru Thio Sam Hong / Cheung Sam Fung / Zhang Sanfeng; melewati jalan itu

Mereka terkejut ketika para pekerja itu tiba-tiba diserang oleh sejumlah orang yang mengaku dari Sekte Pasir Laut & SektePaus Besar

Didorong oleh perasaan ingin membantu, mereka berdua pun langsung menuju tempat kejadian 

Ternyata Sekte Pasir Laut menebarkan bubuk garam beracun yang langsung menghancurkan tubuh para pembuat senjata itu seketika

Dua pendekar Wutang itu pun langsung menggunakan sisa kain bekas tenda yang tadi digunakan sebagai atap bagi tempat para pembuat senjata tadi, untuk menghindar dari tebaran garam beracun milik Sekte Pasir Laut

Mereka berhasil menyelamatkan salah satu pekerja & membawanya ke sebuah kuil

Namun saat mereka menanyai si pekerja yang tubuhnya sudah membiru karena keracunan, pekerja itu tidak mau buka mulut

Dia hanya mengatakan kalau ia tidak akan mempercayai siapapun

Tapi karena ia juga sudah sekarat, maka akhirnya ia mengatakan kalau ia tidak akan pernah membiarkan golok Naga itu jatuh ke tangan yang salah 

Dua pendekar Wutang terkejut mendengarnya, karena dirasa golok itu sangat penting sebab pekerja pembuat senjata itu sampai mengorbankan nyawanya untuk melindungi golok tersebut

Saat mendengar keributan di luar, dua pendekar itu pun langsung bersembunyi

Ternyata ada Sekte lain yang kini bertarung melawan Sekte Pasir Laut


Mereka yang menamakan dirinya Partai Elang Langit / Heavenly Eagle Cult langsung menyerang Sekte Pasir Laut

Mereka dengan ramai membicarakan golok Naga yang dikabarkan sangat legendaris & barangsiapa yang memilikinya akan bisa mengusai dunia persilatan 

Namun karena tidak menemukan golok itu, Partai Elang Langit pun pergi

Setelah dirasa aman, kedua pendekar Wutang keluar dari tempat persembunyian mereka 

Mereka terkejut melihat semua Sekte Pasir Laut sudah tak bernyawa

Si pembuat senjata juga meninggal setelah sebelumnya berpesan agar menjaga senjata tersebut

Dua pendekar Wutang pun langsung membawa senjata itu pergi & Yu Dai Yan meminta Thio Chui San untuk pulang lebih dulu ke Wutang agar melapor pada Guru mereka tentang misi mereka yang berhasil (membantu memukul mundur pasukan Mongol di sebuah daerah) & juga memberitahu masalah Golok Naga itu

Mereka pun berpisah, meskipun Thio Chui San awalnya merasa berat untuk berpisah dengan kakak seperguruannya itu 

 

 

Sementara di Perguruan Wutang, Thio Chui San melapor kalau misinya bersama kakak ke-3 Yu Dai Yan berhasil dengan baik

Semula ia hendak menceritakan pada Gurunya soal golok Naga, tapi ia dicegah oleh kakak seperguruannya yang ke-2 yakni Yu Lian Zhou / Yu Lien Chow; dengan alasan takut membuat Guru mereka khawatir karena golok itu tidak ada kaitannya dengan mereka

 

Yu Dai Yan bermalam di sebuah penginapan & paginya dia pergi dengan sebuah perahu kecil

Namun ternyata ada yang menjahatinya & membuat perahunya bocor

Saat melihat sebuah perahu besar, ia pun menumpang & terkejut ketika bertemu dengan seseorang yang menanyainya soal golok Naga 

Pria yang bernama Yin Ye Wang itu ternyata berasal dari Partai Elang Langit

Karena menolak memberitahu, ia melempar senjata beracun pada Yu Dai Yan

Yan So So / Yin Su Su yang merupakan adik Ye Wang, langsung menolong Yu Dai Yan dengan memberi penawarnya

Ia juga memarahi sang kakak karena bertindak di luar batas, karena mereka & Partai Wutang tidak pernah ada masalah sebelumnya 

Akhirnya golok itu diambil oleh Partai Elang Langit & Yu Dai Yan tergolek tidak berdaya 

Yan So So yang tidak tega, merasa bertanggung jawab terhadap pendekar Wutang yang malang itu

Dengan menyamar sebagai pria, ia pun pergi ke sebuah biro jasa pengawalan bernama Liong Bun / Long Men

Biro ini terdiri dari orang-orang yang dulu menjadi murid Shaolin, tapi memutuskan untuk keluar dari biara & menjadi penduduk biasa serta membina sebuah keluarga

So So menyerahkan pendekar Yu Dai Yan pada mereka & mengatakan kalau pendekar Yu harus diantar dengan selamat sampai ke Wutang

Pendekar Yu yang terbaring lemah di sebuah tandu, tidak dapat melihat jelas gadis yang menyamar sebagai pria itu

Tapi ia mendengar semua kata-kata yang diucapkan gadis itu

Selain menyuruh biro jasa pengawalan Liong Bun membawa pendekar Yu Dai Yan & mengantarnya dengan selamat ke Wutang, gadis itu juga mengancam kalau sampai pendekar Yu terluka atau tidak sampai ke Wutang; ia akan menghabisi seluruh keluarga biro jasa pengawalan itu

Ketua Biro menyanggupi karena selain ia sudah menerima bayaran, ia juga merasa memiliki kewajiban untuk melaksanakan janji itu 


In So So / Yan So So / Yin Su Su


Maka berangkatlah biro jasa pengawalan Liong Bun mengantarkan pendekar Yu Dai Yan ke Perguruan Wutang

Yan So So sepertinya tidak percaya begitu saja pada mereka, maka ia pun mengikuti biro jasa itu diam-diam

Tiba-tiba di tengah perjalanan ke Gunung Wutang, biro pengawalan Liong Bun bertemu dengan sejumlah orang yang mengaku berasal dari Perguruan Wutang

Awalnya Kepala Biro tidak mau menyerahkan pendekar Yu Dai Yan begitu saja pada mereka, karena ia berjanji akan membawa pria yang masih terbaring lemah karena terluka itu; langsung ke Perguruan Wutang 

Namun sejumlah pria yang mengaku saudara seperguruan dari Wutang itu, terus berusaha meyakinkan Biro pengawalan Liong Bun kalau mereka yang akan membawanya

Karena jumlah mereka juga 6 orang (minus Yu Dai Yan) & salah satu dari mereka mengaku bernama pendekar Zhang Song Xi (saudara ke-4 dari perguruan Wutang) yang terkenal cerdik, maka Kepala Biro akhirnya menyerahkan pada mereka meskipun tetap merasa berat untuk menyerahkannya

Dua orang dari mereka pun langsung mendekati kereta dimana Yu Dai Yan terbaring

Yu Dai Yan terkejut karena ia tak hanya merasa asing dengan suara mereka, tapi juga ternyata mereka bukanlah saudara seperguruannya !

Namun karena ia terluka & tidak dapat berbicara karena totokan yang membuatnya tidak bisa berbicara selama beberapa lama, maka ia tidak bisa berkata apapun 

Kedua orang tak dikenal itu mulai memeriksa kereta & dengan kasar menyibak kain yang menjadi alas pendekar Yu Dai Yan berbaring

Yan So So memperhatikan mereka dari jauh & curiga mengapa mereka seperti mencari sesuatu dalam kereta 

Keenam pria tak dikenal itu akhirnya menanyakan pada Kepala Biro mengenai keberadaan golok Naga yang kemungkinan dibawa pendekar Yu

Tentu saja Kepala Biro tidak mengerti tentang hal itu & dengan polos tetap percaya pada mereka + meminta mereka menjaga pendekar Yu yang terluka dengan baik 

Mereka terlihat tersenyum licik, lalu memberikan sejumlah uang pada Kepala Biro atas ungkapan terima kasih mereka

Kepala Biro mulanya tidak mau menerima uang tersebut, karena dia sudah dibayar untuk melakukan pengawalan pada pendekar Yu

Tapi karena keenam pria itu memaksa & terus membujuknya sebagai hadiah, akhirnya Kepala Biro pun menerima uang tersebut

Keenam pria asing itu pun membawa kereta berisi pendekar Yu & Biro pengawalan Liong Bun berbalik kembali ke kota 

Namun mereka sempat heran melihat keenam pria tadi yang mengaku sebagai para pendekar Wutang, tapi bersikap tidak sopan 


Di suatu tempat, pendekar Yu langsung ditanyai perihal golok Naga legendaris oleh keenam pria tak dikenal itu

Tentu saja karena pendekar Yu tidak bisa bicara, ia tidak menjawab apapun

Ini membuat keenam pria itu murka & langsung memukulinya beramai-ramai 

Mereka bahkan dengan sadis menggunakan jurus penghancur tulang & memutuskan urat-urat pendekar malang itu



Di Perguruan Wutang, Guru besar Thio Sam Hong merayakan ulang tahunnya yang ke-90 bersama para muridnya, kecuali Yu Dai Yan yang memang belum kembali

Keenam murid Wutang itu adalah Song Yuan Qiao / Song Yuen Chiao (saudara pertama) yang bijaksana, Yu Lian Zhou (saudara kedua) yang terkuat, Zhang Song Xi / Chang Song Shi (saudara keempat) yang paling cerdik, Thio Chui San (saudara kelima) yang ahli dalam keilmuan & kaligrafi, Yin Li Ting / In Li Heng (saudara keenam) yang paling halus perasaannya & Mo Sheng Gu / Mo Sheng Ku (saudara ketujuh) yang paling muda & paling bersemangat di antara semuanya namun sangat emosional

Di hari itu pula, Thio Chui San berpamitan pada Gurunya untuk menyusul kakak seperguruannya itu karena belum juga kembali pada hari yang sudah ditentukan bersamaan dengan ulang tahun sang Guru 

 

Merasa tidak enak pada Perguruan Wutang & juga mengingat janji mereka untuk memastikan pendekar Yu sampai dengan selamat, Biro pengawalan Liong Bun pun tetap menuju Gunung Wutang

Saat sedang minum di sebuah kedai, mereka membicarakan kembali keenam pria yang tadi mereka temui di tengah perjalanan

Mereka kesal karena keenam pria itu sangat kasar & tidak sopan, sama sekali berbeda dengan yang orang katakan selama ini tentang murid-murid Wutang yang selalu santun & ramah

Thio Chui San yang kebetulan melewati tempat itu, langsung menghampiri mereka & bertanya apakah mungkin mereka bertemu dengan saudara seperguruannya yang ke-3, Yu Dai Yan

Kepala Biro & temannya terkejut melihat Thio Chui San yang perilakunya sangat berbeda dengan keenam pria yang waktu itu mencegat mereka & mengaku sebagai murid Wutang

Pendekar Thio dengan marah segera berlari menuju tempat dimana kakak seperguruannya kemungkinan melewati tempat itu sebelum menuju Gunung Wutang

Betapa terkejutnya ia melihat keadaan pendekar Yu yang nyaris sekarat

Sambil menangis ia membawa kakak seperguruannya itu kembali menuju Perguruan Wutang

Guru & para murid Wutang yang semula bergembira merayakan ulang tahun Guru mereka, shock melihat kedatangan Chui San & Yu Dai Yan yang terluka parah

Guru besar Thio Sam Hong pun segera memberikan pertolongan pada Yu Dai Yan dengan memberikan tenaga dalamnya

Namun ia dengan berat hati menyatakan kepada semua muridnya, kalau Yu Dai Yan meskipun hidup kemungkinan akan cacat selamanya 

Semua murid Wutang berduka, Chui San & In Li Heng (saudara keenam) menangis

Terutama Chui San yang terus menyalahkan dirinya karena seharusnya ia tidak perlu menuruti Yu Dai Yan untuk pulang lebih dulu

 

(to be continued)