Thursday, April 19, 2012
Monday, April 9, 2012
The New Heaven Sword and Dragon Sabre episode 1
Thio Chui San / Cheung Tsui San / Zhang Cuishan
Adegan dibuka dengan beberapa orang yang sedang sibuk menempa senjata
Tak jauh dari sana, Yu Dai Yan & Thio Chui San dari Perguruan Buthong Pay / Wudang / Wudang Sect / Sekte Wu Tang / Partai Wu Tang yang baru saja selesai menjalankan misi dari sang Guru Thio Sam Hong / Cheung Sam Fung / Zhang Sanfeng; melewati jalan itu
Mereka terkejut ketika para pekerja itu tiba-tiba diserang oleh sejumlah orang yang mengaku dari Sekte Pasir Laut & SektePaus Besar
Didorong oleh perasaan ingin membantu, mereka berdua pun langsung menuju tempat kejadian
Ternyata Sekte Pasir Laut menebarkan bubuk garam beracun yang langsung menghancurkan tubuh para pembuat senjata itu seketika
Dua pendekar Wutang itu pun langsung menggunakan sisa kain bekas tenda yang tadi digunakan sebagai atap bagi tempat para pembuat senjata tadi, untuk menghindar dari tebaran garam beracun milik Sekte Pasir Laut
Mereka berhasil menyelamatkan salah satu pekerja & membawanya ke sebuah kuil
Namun saat mereka menanyai si pekerja yang tubuhnya sudah membiru karena keracunan, pekerja itu tidak mau buka mulut
Dia hanya mengatakan kalau ia tidak akan mempercayai siapapun
Tapi karena ia juga sudah sekarat, maka akhirnya ia mengatakan kalau ia tidak akan pernah membiarkan golok Naga itu jatuh ke tangan yang salah
Dua pendekar Wutang terkejut mendengarnya, karena dirasa golok itu sangat penting sebab pekerja pembuat senjata itu sampai mengorbankan nyawanya untuk melindungi golok tersebut
Saat mendengar keributan di luar, dua pendekar itu pun langsung bersembunyi
Ternyata ada Sekte lain yang kini bertarung melawan Sekte Pasir Laut
Mereka yang menamakan dirinya Partai Elang Langit / Heavenly Eagle Cult langsung menyerang Sekte Pasir Laut
Mereka dengan ramai membicarakan golok Naga yang dikabarkan sangat legendaris & barangsiapa yang memilikinya akan bisa mengusai dunia persilatan
Namun karena tidak menemukan golok itu, Partai Elang Langit pun pergi
Setelah dirasa aman, kedua pendekar Wutang keluar dari tempat persembunyian mereka
Mereka terkejut melihat semua Sekte Pasir Laut sudah tak bernyawa
Si pembuat senjata juga meninggal setelah sebelumnya berpesan agar menjaga senjata tersebut
Dua pendekar Wutang pun langsung membawa senjata itu pergi & Yu Dai Yan meminta Thio Chui San untuk pulang lebih dulu ke Wutang agar melapor pada Guru mereka tentang misi mereka yang berhasil (membantu memukul mundur pasukan Mongol di sebuah daerah) & juga memberitahu masalah Golok Naga itu
Mereka pun berpisah, meskipun Thio Chui San awalnya merasa berat untuk berpisah dengan kakak seperguruannya itu
Sementara di Perguruan Wutang, Thio Chui San melapor kalau misinya bersama kakak ke-3 Yu Dai Yan berhasil dengan baik
Semula ia hendak menceritakan pada Gurunya soal golok Naga, tapi ia dicegah oleh kakak seperguruannya yang ke-2 yakni Yu Lian Zhou / Yu Lien Chow; dengan alasan takut membuat Guru mereka khawatir karena golok itu tidak ada kaitannya dengan mereka
Yu Dai Yan bermalam di sebuah penginapan & paginya dia pergi dengan sebuah perahu kecil
Namun ternyata ada yang menjahatinya & membuat perahunya bocor
Saat melihat sebuah perahu besar, ia pun menumpang & terkejut ketika bertemu dengan seseorang yang menanyainya soal golok Naga
Pria yang bernama Yin Ye Wang itu ternyata berasal dari Partai Elang Langit
Karena menolak memberitahu, ia melempar senjata beracun pada Yu Dai Yan
Yan So So / Yin Su Su yang merupakan adik Ye Wang, langsung menolong Yu Dai Yan dengan memberi penawarnya
Ia juga memarahi sang kakak karena bertindak di luar batas, karena mereka & Partai Wutang tidak pernah ada masalah sebelumnya
Akhirnya golok itu diambil oleh Partai Elang Langit & Yu Dai Yan tergolek tidak berdaya
Yan So So yang tidak tega, merasa bertanggung jawab terhadap pendekar Wutang yang malang itu
Dengan menyamar sebagai pria, ia pun pergi ke sebuah biro jasa pengawalan bernama Liong Bun / Long Men
Biro ini terdiri dari orang-orang yang dulu menjadi murid Shaolin, tapi memutuskan untuk keluar dari biara & menjadi penduduk biasa serta membina sebuah keluarga
So So menyerahkan pendekar Yu Dai Yan pada mereka & mengatakan kalau pendekar Yu harus diantar dengan selamat sampai ke Wutang
Pendekar Yu yang terbaring lemah di sebuah tandu, tidak dapat melihat jelas gadis yang menyamar sebagai pria itu
Tapi ia mendengar semua kata-kata yang diucapkan gadis itu
Selain menyuruh biro jasa pengawalan Liong Bun membawa pendekar Yu Dai Yan & mengantarnya dengan selamat ke Wutang, gadis itu juga mengancam kalau sampai pendekar Yu terluka atau tidak sampai ke Wutang; ia akan menghabisi seluruh keluarga biro jasa pengawalan itu
Ketua Biro menyanggupi karena selain ia sudah menerima bayaran, ia juga merasa memiliki kewajiban untuk melaksanakan janji itu
In So So / Yan So So / Yin Su Su
Maka berangkatlah biro jasa pengawalan Liong Bun mengantarkan pendekar Yu Dai Yan ke Perguruan Wutang
Yan So So sepertinya tidak percaya begitu saja pada mereka, maka ia pun mengikuti biro jasa itu diam-diam
Tiba-tiba di tengah perjalanan ke Gunung Wutang, biro pengawalan Liong Bun bertemu dengan sejumlah orang yang mengaku berasal dari Perguruan Wutang
Awalnya Kepala Biro tidak mau menyerahkan pendekar Yu Dai Yan begitu saja pada mereka, karena ia berjanji akan membawa pria yang masih terbaring lemah karena terluka itu; langsung ke Perguruan Wutang
Namun sejumlah pria yang mengaku saudara seperguruan dari Wutang itu, terus berusaha meyakinkan Biro pengawalan Liong Bun kalau mereka yang akan membawanya
Karena jumlah mereka juga 6 orang (minus Yu Dai Yan) & salah satu dari mereka mengaku bernama pendekar Zhang Song Xi (saudara ke-4 dari perguruan Wutang) yang terkenal cerdik, maka Kepala Biro akhirnya menyerahkan pada mereka meskipun tetap merasa berat untuk menyerahkannya
Dua orang dari mereka pun langsung mendekati kereta dimana Yu Dai Yan terbaring
Yu Dai Yan terkejut karena ia tak hanya merasa asing dengan suara mereka, tapi juga ternyata mereka bukanlah saudara seperguruannya !
Namun karena ia terluka & tidak dapat berbicara karena totokan yang membuatnya tidak bisa berbicara selama beberapa lama, maka ia tidak bisa berkata apapun
Kedua orang tak dikenal itu mulai memeriksa kereta & dengan kasar menyibak kain yang menjadi alas pendekar Yu Dai Yan berbaring
Yan So So memperhatikan mereka dari jauh & curiga mengapa mereka seperti mencari sesuatu dalam kereta
Keenam pria tak dikenal itu akhirnya menanyakan pada Kepala Biro mengenai keberadaan golok Naga yang kemungkinan dibawa pendekar Yu
Tentu saja Kepala Biro tidak mengerti tentang hal itu & dengan polos tetap percaya pada mereka + meminta mereka menjaga pendekar Yu yang terluka dengan baik
Mereka terlihat tersenyum licik, lalu memberikan sejumlah uang pada Kepala Biro atas ungkapan terima kasih mereka
Kepala Biro mulanya tidak mau menerima uang tersebut, karena dia sudah dibayar untuk melakukan pengawalan pada pendekar Yu
Tapi karena keenam pria itu memaksa & terus membujuknya sebagai hadiah, akhirnya Kepala Biro pun menerima uang tersebut
Keenam pria asing itu pun membawa kereta berisi pendekar Yu & Biro pengawalan Liong Bun berbalik kembali ke kota
Namun mereka sempat heran melihat keenam pria tadi yang mengaku sebagai para pendekar Wutang, tapi bersikap tidak sopan
Di suatu tempat, pendekar Yu langsung ditanyai perihal golok Naga legendaris oleh keenam pria tak dikenal itu
Tentu saja karena pendekar Yu tidak bisa bicara, ia tidak menjawab apapun
Ini membuat keenam pria itu murka & langsung memukulinya beramai-ramai
Mereka bahkan dengan sadis menggunakan jurus penghancur tulang & memutuskan urat-urat pendekar malang itu
Di Perguruan Wutang, Guru besar Thio Sam Hong merayakan ulang tahunnya yang ke-90 bersama para muridnya, kecuali Yu Dai Yan yang memang belum kembali
Keenam murid Wutang itu adalah Song Yuan Qiao / Song Yuen Chiao (saudara pertama) yang bijaksana, Yu Lian Zhou (saudara kedua) yang terkuat, Zhang Song Xi / Chang Song Shi (saudara keempat) yang paling cerdik, Thio Chui San (saudara kelima) yang ahli dalam keilmuan & kaligrafi, Yin Li Ting / In Li Heng (saudara keenam) yang paling halus perasaannya & Mo Sheng Gu / Mo Sheng Ku (saudara ketujuh) yang paling muda & paling bersemangat di antara semuanya namun sangat emosional
Di hari itu pula, Thio Chui San berpamitan pada Gurunya untuk menyusul kakak seperguruannya itu karena belum juga kembali pada hari yang sudah ditentukan bersamaan dengan ulang tahun sang Guru
Merasa tidak enak pada Perguruan Wutang & juga mengingat janji mereka untuk memastikan pendekar Yu sampai dengan selamat, Biro pengawalan Liong Bun pun tetap menuju Gunung Wutang
Saat sedang minum di sebuah kedai, mereka membicarakan kembali keenam pria yang tadi mereka temui di tengah perjalanan
Mereka kesal karena keenam pria itu sangat kasar & tidak sopan, sama sekali berbeda dengan yang orang katakan selama ini tentang murid-murid Wutang yang selalu santun & ramah
Thio Chui San yang kebetulan melewati tempat itu, langsung menghampiri mereka & bertanya apakah mungkin mereka bertemu dengan saudara seperguruannya yang ke-3, Yu Dai Yan
Kepala Biro & temannya terkejut melihat Thio Chui San yang perilakunya sangat berbeda dengan keenam pria yang waktu itu mencegat mereka & mengaku sebagai murid Wutang
Pendekar Thio dengan marah segera berlari menuju tempat dimana kakak seperguruannya kemungkinan melewati tempat itu sebelum menuju Gunung Wutang
Betapa terkejutnya ia melihat keadaan pendekar Yu yang nyaris sekarat
Sambil menangis ia membawa kakak seperguruannya itu kembali menuju Perguruan Wutang
Guru & para murid Wutang yang semula bergembira merayakan ulang tahun Guru mereka, shock melihat kedatangan Chui San & Yu Dai Yan yang terluka parah
Guru besar Thio Sam Hong pun segera memberikan pertolongan pada Yu Dai Yan dengan memberikan tenaga dalamnya
Namun ia dengan berat hati menyatakan kepada semua muridnya, kalau Yu Dai Yan meskipun hidup kemungkinan akan cacat selamanya
Semua murid Wutang berduka, Chui San & In Li Heng (saudara keenam) menangis
Terutama Chui San yang terus menyalahkan dirinya karena seharusnya ia tidak perlu menuruti Yu Dai Yan untuk pulang lebih dulu
(to be continued)
Tuesday, April 3, 2012
The New Heaven Sword and Dragon Sabre (1986)
I'm so happy because at last one of the TV station continue the sequel of this great trilogy ^_^
Sebelum membahas versi yang baru, tentu saja saya akan me-review versi yang lama dulu ^^
In my opinion, the old version still the best ^_~
Dulu serial silat Mandarin yang memiliki judul lain 'Heavenly Sword and Dragon Sabre / To Liong To / Yi Tian Tu Long Ji / Yee Tin To Long Gai / Pedang Langit (Surga) & Golok Naga' pertama kali masuk ke Indonesia sekitar tahun 1987 / 1988 lewat versi video betamax
Namun sekitar tahun 1996 / 1997, serial yang berjumlah 40 episode ini sempat ditayangkan salah satu stasiun TV di Indonesia yaitu Indosiar yang waktu itu masih bekerjasama dengan TVB HongKong
So, let's start the review ^ ^
----------------------------
Mungkin kalian heran apa hubungannya cerita ini dengan 2 prequel sebelumnya, karena 'Return Of The Condor Heroes' masih jelas hubungannya dengan 'Legend Of The Condor Heroes'
Namun di serial ini, tidak ada lagi Kwee Cheng & Oey Yong dari 'Legend Of The Condor Heroes'; begitu juga dengan Yo Ko & Siauw Liong Lie dari 'Return Of The Condor Heores'
Yupz... kisah dalam serial ini memang diceritakan adalah 100 tahun setelah masa Yo Ko & Siauw Liong Lie
Kedua pasangan ini meskipun bahagia, tapi tidak dikaruniai keturunan seperti halnya Kwee Cheng & Oey Yong yang memiliki 2 puteri (Kwee Fu & Kwee Xiang)
Mereka akhirnya memutuskan untuk membuat pasangan senjata yang tak terkalahkan sebelum mereka tutup usia, sebagai bukti kedashyatan mereka berdua
Pasangan senjata itu adalah 'Heaven Sword' (Pedang Langit / Surga) & Dragon Sabre (Pedang / Golok Naga)
Ketika mereka meninggal, sayangnya tidak ada yang menjaga pedang itu (karena mereka khan tidak memiliki keturunan ataupun murid untuk menjaga kedua senjata ini); maka banyak orang yang memperebutkan kedua senjata ini karena mereka mendengar jika kedua senjata ini digabung, maka mereka bisa menguasai dunia persilatan & juga mereka mendengar kalau di dalam kedua senjata tersebut; tersembunyi ilmu silat yang tidak terkalahkan
Sebelum membahas lebih lanjut, masih ingatkah kalian dengan si bungsu Kwee Xiang (anak Kwee Cheng & Oey Yong) ?
Gadis bandel tapi pandai & cerdik ini dulu sangat menyukai Yo Ko (meskipun jarak usia mereka jauh hehehe)
Entah karena sangat menyukai & mengagumi pria itu sampai mungkin tidak bisa melupakannya, Kwee Xiang ternyata diceritakan akhirnya memutuskan untuk tidak menikah & menjadi biksuni; lalu mendirikan partai Go Bi Pay / No Meng School / Er Mei / Emei
Nah, partai inilah nanti salah satu yang juga berkaitan dengan cerita serial ini ^_^
Subscribe to:
Posts (Atom)